LAPORAN BIOLOGI
OBSERVASI PROSES FERMENTASI TAPE SINGKONG

Disusun
oleh:
1. Dyah Rosita Wulandari
2. Guntur Abiyasa Sutrisno
3. Nur Sumayya Khanifah
4. Reza Fadhilah Rahman
Kelas
: XII – MIPA 2
SMA
MUHAMMADIYAH WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyusun laporan hasil dari observasi ini dengan sebaik-baiknya.
Adapun
tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir biolagi
yang dibimbing oleh guru biolagi yaitu Dra. Rahayu Fitriningrum, yaitu tugas
kelompok untuk melakuakan penelitian tentang fermentasi tape singkong .
Laporan
ini kami susun semoga dapat bermanfaat dan tak lupa pula kami ucapkan
terimakasih pada guru dan juga rumah produksi tape singkong.
Wassalamu’alaikum salam waramatullahi wabarakatuh.
Wonosobo,21 April 2016
Kelompok 4
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar....................................................................................................
i
Daftar
isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.
Dasar
teori..................................................................................1
2.
Rumusan
Masalah.......................................................................1
3.
Tujuan.........................................................................................2
BAB
2
PEMBAHASAN.............................................................................................3
1.
Waktu dan Tempat .....................................................................3
2.
Cara pembuatan
tape..................................................................3
3.
Proses
Fermentaasi......................................................................4
BAB
3 PENUTUP.....................................................................................................5
1.
Kesimpulan...................................................................................5
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................6
BAB
I PENDAHULUAN
1.
Dasar Teori
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam
sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah
salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang
lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula
adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain
dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi
dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan
etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik
dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor
elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang
mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat
inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Ahli
Kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika pada
tahun 1857 mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi
sebagai “respirasi (pernapasan) tanpa udara”.
Ahli
kimia Jerman, Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil
menjelaskan bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi
yang ia sebut sebagai zymase.
Penelitian
yang dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah perusahaan bir) di Denmark semakin
meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing (cara pembuatan bir). Ilmuan
Carlsberg tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi
molekular. Fermentasi ada tiga, yaitu Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi
pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan karbon dioksida. Organisme
yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti
atau minuman keras. Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada
sel hewan atau manusia, ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja
terlalu berat di dalam sel otot asam laktat dapat menyebabkan gejala kram dan
kelelahan. Fermentasi asam cukaMerupakan suatu contoh fermentasi yang
berlangsung dalam keadaan aerob. fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam
cuka (acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali
lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
2.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
proses pembuatan tape singkong?
2. Bagaimana
proses fermentasi pada tape singkong?
3. Apakah
udara mempengaruhi proses fermentasi pada tape singkong?
3.
Tujuan
1. Menjelaskan
langkah-langkah pembuatan tape singkong.
2. Menjelaskan
proses fermentasi pada tape singkong.
3. Menjelaskan
proses penyimpanan terhadap fermentasi tape singkong
BAB II PEMBAHASAN
1. Waktu dan Tempat
Waktu : 18 – 20 April
2016
Tempat : Desa Selokromo rt
01/08 leksono Wonosobo
2. Cara Pembuatan Tape
1.
Mencuci semua peralatan sampai bersih agar proses
fermentasi dapat berlangsung sempurna
2.
Mencuci singkong dan beras ketan hingga bersih
3.
Merendan singkong dan beras ketan ke dalam 1 liter
air, kemudian menambahkan 2 sdm pasta pandan, mendiamkan selama 1 malam
4.
Meniriskan singkong dan beras ketan, dan melanjutkan
dengan mengukus bahan tadi sampai mengeluarkan uap yang banyak, kemudian
menyiram menggunakan 400 ml air panas dan mengukus lagi selama sekitar 20 menit
5.
Mengeluarkan singkong dan beras ketan setelah 20 menit
dari tempat pengukus, kemudian meletakkan di atas tampah, kemudian didiamkan
dan menunggu sampai dingin
6.
Selanjutnya meratakan singkong dan beras ketan di atas
tampah, kemudian menaburi ½ bagian ragi. Membalikkan kukusan singkong dan beras
ketan tadi dan menaburi ragi
7.
Membungkus singkong dan beras ketan dengan daun pisang
atau plastik yang rapi
8.
Meletakkan bungkusan singkong dan beras ketan pada
tempat yang hangat
9.
Menunggu dan mendiamkan selama 2 hari agar proses
fermentasi dapat berjalan dengan sempurna dan tape singkong atau ketan
mendapatkan hasil yang baik.
3. Proses Fermentasi
Setelah
melakukan penelitian tentang pembuatan tape singkong dibuat dan bagaimana
proses penyimpanannya.Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang
tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang
berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat
tape.Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang
digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak.Alat-alat yang
berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan
fermentasi.Air yang digunakan juga harus bersih.
Perubahan
biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi
glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula
menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda
tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara
singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui
fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H)
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6
+ 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Jalur biokimia
yang terjadi,sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat,tetapi
pada umum melibatkan jalur glikolisis,yang merupakan bagian dari tahap awal
respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi
tergantung produk akhir yang di hasilkan.bahan baku dari pembuatan tape adalah
singkong. Tape singkong dibuat dengan proses fermentasi yang dibantu oleh ragi
atau bakteri (Saccharomyces cerevisiae). Bakteri ini dapat merubah karbohidrat
menjadi alkohol dan karbon dioksida. Dalam fermentasi tape singkong terlibat
beberapa mikroorganisme yang di sebut dengan mikrobia perombak pati menjadi
gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis,yang menyebabkan
tape singkong berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri Acetobacter aceti
(mengubah alkohol menjadi asam asetat)
Pembuatan tape
ini sendiri berlangsung selama kurang lebih 2-5 hari,dalam kurun 5 hari setelah
tape itu jadi,tape bisa dikonsumsi karena tape belum berubah menjadi
alkohol.Namun jika tape sudah lebih dari 5 hari tape tidak bisa di konsumsi
karena sudah menjadi alkohol. Selain itu juga tape tersebut sudah
membusuk,kecuali tape di simpan daam lemari es,tape nisa bertahan sekitar 2
minggu.
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan
Setelah
menyelesaikan pembuatan karya tulis ini,di dapatkan beberapa kesimpulan yang
berkenaan dengan pembahasan yang di bahas dalam laporan ini,diantaranya adalah
:
1. Fermentasi
Alkohol adalah fermentasi yang menggunakan bahan baku berupa asam piruvat dari
hasil glikolisis menghasilkan etanol,CO2,dan ATP
2. Pada proses
pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong
sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak,
jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
3. Dalam pembuatan
tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah
karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu,
tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya
4. Proses pembuatan tape dalam keadaan kedap udara
akan menghasilkan tape singkong yang sempurna dibandingkan dalam keadaan yang
tdak kedap udara.
DAFTAR PUSTAKA
Maggy
Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990
Kusumawati,
Rohana dan Wigati Hadi Omegawati. 2013. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten:
Intan Pariwara
http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.html
http://zevalova.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-biologi-bioteknologi.html